Anggota TAC Menyambut Baik Berdirinya CRU
11 April 2017Ichsan Malik, pendiri Peacebuilding Institute, tertarik untuk melihat hasil yang cepat. “Dalam menghubungkan semua pihak yang terlibat dalam konflik, saya pikir CRU akan harus sangat gesit dalam menjaga netralitasnya. Itulah sebabnya saya sangat tertarik untuk melihat hasil dari proyek yang akan datang. Harapan saya CRU dapat membantu memfasilitasi penyelesaian konflik lahan sampai ke akarnya. ”
Direktur Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) Indonesia, Tiur Rumondang, melihat besarnya tugas CRU ke depan. “Dengan berbagai macam konflik lahan yang terjadi di Indonesia, peran CRU menjadi sangat penting. Dengan menjadi unit yang kredibel dan independen, saya berharap masyarakat sekarang memiliki alternatif yang lebih baik dalam menyelesaikan konflik. ”
Ahmad Zazali, Direktur Eksekutif Mediator Jaringan Imparsial (IMN) dan pendiri (co-founder) Harmony Foundation, mengatakan “Saya sangat menghargai inisiatif KADIN membentuk CRU yang memfasilitasi penyelesaian konflik lahan di Indonesia. Saya mendorong penuh sektor swasta untuk mendukung kerja CRU dan berpartisipasi dalam dialog serta mediasi”.
Rehngena Purba, co-founder Madyasta Penyelesaian Sengketa, yang memiliki komitmen bagi keadilan sosial, optimis dan mengatakan, “Kita perlu komitmen untuk melindungi hak-hak masyarakat adat sebaik mungkin, mengatasi semua konflik yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dengan hasil akhir yang saling menguntungkan semua pihak dengan memprioritaskan penyelesaian yang harmonis.”
TAC terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan penggunaan lahan dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia, serta memberikan rekomendasi prioritas pelaksanaan kegiatan CRU.