CRU menemukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi upaya penanganan konflik lahan dan sumber daya alam di Indonesia adalah kualitas hubungan antara lembaga penyelenggara penanganan konflik dengan pihak-pihak yang berkonflik dan lembaga pemerintah yang memiliki otoritas atas konflik yang sedang ditangani. Seringkali, upaya penyelesaian konflik mulai bergerak ketika interaksi yang […]
Read MorePendokumentasian merupakan hal yang esensial dalam proses penanganan konflik. Selain sebagai catatan pengingat dan acuan bersama, dokumentasi juga diperlukan sebagai catatan tentang fakta-fakta yang terkait dengan konflik yang disepakati sebagai dasar untuk memulai proses penanganan konflik. Pendokumentasian dilakukan antara lain untuk membangun kepercayaan antara para pihak, serta merekam pernyataan kesediaan […]
Read MoreSuatu proses perundingan dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari proses mediasi atau perundingan antara para pihak yang berkonflik yang tercapai berupa kesepakatan damai yang kemudian dilaksanakannya dengan baik. Tergantung kasusnya, ada beberapa pilihan bentuk kesepakatan: para pihak dapat sepakat untuk terus berkolaborasi, atau hanya hidup berdampingan dengan damai (ko-eksistensi) dan […]
Read MoreKeberhasilan dari sebuah mediasi atau perundingan bisa diukur dari kesepakatan damai yang di capai. Selain kesepakatan damai, capaian sebuah mediasi atau perundingan juga dapat diukur dari kesepakatan kerjasama, ini tergantung dari kesepakatan yang diambil oleh pihak yang berkonflik. Namun, apakah kesepakatan damai atau kerjasama yang dicapai efektif dan berjalan sesuai […]
Read MoreKonflik lahan dan sumber daya alam yang terjadi di Indonesia menyebabkan kerugian secara materil maupun immateril. Konflik yang muncul umumnya karena adanya tumpang tindih penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam. Salah satu alternatif penyelesaian konflik lahan adalah melalui upaya mediasi. Dalam proses mediasi, para mediator bertugas sebagai pihak ketiga yang […]
Read MoreDalam kerja-kerja organisasi yang melibatkan multi pihak termasuk juga dalam kerja penanganan konflik, fasilitasi, diskusi serta perundingan merupakan hal yang biasa dilakukan termasuk di CRU. Agar berjalan tertib, lancar dan terarah pada tujuannya, suatu diskusi dan juga perundingan biasanya dipandu oleh seorang fasilitator. Fasilitator tersebut akan membantu mengawal diskusi agar […]
Read MoreTeman-teman yang budiman, sering kali kami mendapatkan pertanyaan “apa saja yang menjadi prasyarat utama yang harus dipenuhi untuk kelayakan suatu upaya pengelolaan konflik melalui mediasi?” Dan bagaimana memenuhi prasyarat itu untuk membuat proses penanganan konflik menjadi lebih efektif. Banyak prasyarat yang harus dipenuhi dan banyak faktor yang bisa mempengaruhi, namun […]
Read MoreDalam setiap proses mediasi konflik agraria atau kekayaan alam diperlukan perwakilan para pihak yang berkonflik. Perwakilan itu diperlukan karena konflik pada umumnya menjadi kepentingan berbagai pihak yang jumlahnya bisa cukup banyak, sementara secara praktis hampir tidak mungkin melibatkan semuanya secara langsung ke dalam perundingan. Perwakilan yang representatif dan menyuarakan aspirasi […]
Read MoreKonflik lahan dan sumber daya alam menjadi masalah penting yang dihadapi di Indonesia. Penyebab munculnya konflik dalam pengelolaan sumber daya alam yaitu kekayaan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan yang semakin terbatas. Selain itu, juga disebabkan adanya ketimpangan dalam kehidupan masyarakat. Sampai saat ini, upaya penyelesaian konflik lahan dan […]
Read MoreSaat menangani konflik lahan dan sumber daya alam, CRU sering dihadapkan pada suatu anggapan bahwa kami yang datang sebagai penyelenggara penanganan konflik, adalah juga penyedia solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan bagi pihak yang berkonflik. Rekan-rekan mediator yang bekerja sama bersama kami di lapangan pun kerap menghadapi ekspektasi tersebut. Nampaknya ada […]
Read More