Mentaya Sweet, si manis yang ikut menjaga hutan.
29 Mei 2019Catatan perjalanan dokumentasi mediasi.
“Yang utama, kita cari yang bikin masyarakat sibuk dan menghasilkan dulu, dengan sendirinya mereka tidak akan merambah hutan”, Hirason bercerita tentang awal mula Mentaya Sweet, gula kelapa organik yang diproduksi oleh di Pusat Pelatihan Gula Kelapa, desa Basawang, Teluk Sampit, Kotawaringin Timur.
Gula kelapa sebenarnya bukan produk baru bagi masyarakat desa Basawang yang berletak di teluk sampit, pun bagi masyarakat di desa-desa tetangganya yang terletak di hilir sungai Mentaya.
Deretan pohon kelapa di sepanjang sisi jalan dan sungai kecil akan menyapa kita jika berkunjung ke desa-desa di Teluk Sampit, hilir sungai Mentaya. Ini merupakan bahan baku yang melimpah untuk pembuatan gula kelapa. Berbekal mayang (tandan bunga) jantan dari pohon kelapa tersebut, masyarakat mengolahnya menjadi gula kelapa secara tradisional untuk dijual di pasar sekitar Teluk Sampit. Selain membuat gula kelapa, masyarakat juga mengolahnya menjadi kopra. Gula, kopra dan juga berjualan buah kelapa segar adalah penghidupan mereka.
Namun cerita gula kelapa tidak semanis rasanya, karena harga jual kelapa dan kopra yang tidak stabil, masyarakat juga memiliki alternatif penghidupan lain, beberapa menjadi penebang pohon dan juga bekerja di perkebunan sawit.
Tak berapa jauh dari desa ini, konsesi restorasi ekosistem PT. RMU atau dikenal sebagai Katingan Mentaya Project (KMP) beroperasi. KMP memiliki mimpi besar untuk mengurangi laju deforestasi dan mendukung pembanguna berkelanjutan di Kalimantan. Kegiatan membuka lahan baik untuk diambil pohonnya maupun perkebunan tentu menghalangi terwujudnya mimpi besar itu.
Adalah Hirason Horuodono, staf PT. RMU yang melihat potensi dari gula kelapa asli mentaya ini menjadi salah satu jembatan mimpi besar tesebut.
“Yang utama, kita cari yang bikin masyarakat sibuk dan menghasilkan dulu, dengan sendirinya mereka tidak akan merambah hutan”, Hirason bercerita tentang awal mula Mentaya Sweet, gula kelapa organik yang diproduksi oleh di Pusat Pelatihan Gula Kelapa, desa Basawang, Teluk Sampit, Kotawaringin Timur.
KMP mendirikan Pusat Pelatihan Gula kelapa di Desa Basawang pada tahun 2018 untuk melatih masyarakat sekitar dalam memproduksi gula kelapa organik yang berkualitas, bebas pengawet dan layak pasar. Targetnya melatih sekitar 550 peserta hingga tahun 2020. Agar berkelanjutan, KMP juga mendampingi masyarakat memasarkan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang dikenalkan oleh Pusat Pelatihan Gula Kelapa ini melalui koperasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat tanpa harus membuka butan kembali. Dengan ini manisnya kelapa, akan terus ada sepanjang tutupan pohon hutan terjaga.